Jumat, 13 Januari 2012
Tips Rumah Tangga Harmonis Bagi Pengantin Baru
REMAJA, ALAMAT PALSU, DAN H
Heboh
lagu “Alamat Palsu” Ayu Ting-ting hingga kini masih terasa. Seakan
tiada henti, berbagai stasiun televisi negeri ini berebut menampilkan
Ayu melalui konser-konser musik mereka ataupun melalui liputan
selebriti tentang kehidupan sang artis baru ini. Alhasil, masyarakatpun
terus disuguhi “alamat palsu” dan penyanyinya sehingga dipastikan hampir
semua orang akrab dengan musik atau syair lagu dangdut tersebut.
PANGGIH TEMANTEN DALAM PERKAWINAN ADAT JAWA-ISLAM DI PONOROGO
PANGGIH TEMANTEN DALAM PERKAWINAN ADAT JAWA-ISLAM DI PONOROGO
(PERKEMBANGAN PROSESI, SIMBOL-SIMBOL, DAN HIASAN)
A. Pra Wacana
Perkawinan merupakan hak dan sunnah kehidupan yang harus dilalui oleh seseorang dalam kehidupan "normalnya". Setiap manusia dewasa yang sehat secara jasmani dan rohani pasti membutuhkan teman hidup yang berlainan jenis kelaminnya. Teman hidup itu diharapkan dapat memenuhi hasrat biologisnya, dapat dikasihi dan mengasihi, serta dapat diajak bekerja sama mewujudkan sebuah rumah tangga yang tentram, dan sejahtera.
A. Pra Wacana
Perkawinan merupakan hak dan sunnah kehidupan yang harus dilalui oleh seseorang dalam kehidupan "normalnya". Setiap manusia dewasa yang sehat secara jasmani dan rohani pasti membutuhkan teman hidup yang berlainan jenis kelaminnya. Teman hidup itu diharapkan dapat memenuhi hasrat biologisnya, dapat dikasihi dan mengasihi, serta dapat diajak bekerja sama mewujudkan sebuah rumah tangga yang tentram, dan sejahtera.
Mengenal Tata Upacara Pengantin Adat Jawa
( Sebuah Pendekatan Semiotika )
Oleh: Najma Thalia, S.S.
A. PENDAHULUAN
Secara kodrati, manusia diciptakan berpasang-pasangan (Q.S. Ar-Ruum :
21) dengan harapkan mampu hidup berdampingan penuh rasa cinta dan kasih
sayang. Dari sini tampak bahwa sampai kapan pun, manusia tidak mampu
hidup seorang diri, tanpa bantuan dan kehadiran orang lain.
Salah satu cara yang dipakai untuk melambangkan “bersatunya†dua
insan yang berlainan jenis dan sah menurut agama dan hukum adalah
pernikahan. Masing-masing daerah mempunyai tata upacara pernikahannya
sendiri-sendiri. Dalam bahasan ini, penulis akan mencoba mendeskripsikan
tata upacara pernikahan adat Jawa dipandang dari sudut pandang
semiotika.
Langganan:
Postingan (Atom)